Maya Avinda
Topik: Pancasila sebagai Sistem Filsafat dan sistem Etika
Kunjungi Artikel Asli
Perjuangan setiap bangsa selalu mengalami fluktuasi. Begitu pula dengan perjuangan bangsa Indonesia, akhir-akhir ini perjuangan yang terjadi pada bangsa Indonesia sedang tenggelam. Indonesia sebenarnya merupakan negara yang kaya akan banyak hal, termasuk kaya akan suku bangsa. Namun sayangnya terjadi banyak sekali perpecahan antar kelompok/suku yang terjadi di Indonesia. Apakah perbedaan-perbedaan tersebut tidak dapat disatukan? Bukankah Indonesia sudah memiliki dasar negara yang seharusnya mampu menyatukan perbedaan-perbedaan tersebut? Sebut saja pancasila. Semua warga negara pasti tahu dan hafal pancasila. Tapi apakah semua yang ada dalam pancasila tersebut diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
Nampaknya pancasila di Indonesia mulai memudar. Lihat saja contohnya ketika antar umat beragama mulai bersikap rasis. Membedakan antara satu agama dengan agama yang lain. Hal tersebut sangat tidak relevan dengan isi pancasila. Ketika antar suku saling membunuh seperti suku madura dan suku dayak. Kedua suku tersebut saling membunuh dengan cara yang tragis. Sebenarnya hal tersebut sangat tidak pantas dilakukan jika kita melihat dan merenungkan lagi apa yang ada dalam pancasila.
Sebenarnya ada apa dengan bangsa ini? Mengapa nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara yang harus ditanamkan pada tiap individu di negara ini mulai hilang? Dalam hal seperti ini, bangsa ini perlu kembali ke dasar negara yang sudah disepakati sejak tahun 1945. Seharusnya bangsa ini ingat pada tanggal 1 Juni 1945 telah ditetapkan oleh Bung Karno dasar negara untuk bangsa Indonesia, yaitu pancasila. Tanpa pancasila bangsa ini tidak akan bertahan sampai dengan saat ini. Lalu mengapa sekarang dasar negara tersebut malah mulai menghilang? Apa masyarakat tidak peduli lagi dengan masa depan bangsanya? Bagaimanakah cara menumbuhkan lagi rasa rindu masyarakat kepada nilai-nilai yang terkadung dalam pancasila?
Dewasa kini pancasila makin dianggap sesuatu yang tidak penting dan remeh. Padahal apa jadinya bangsa ini tanpa pancasila. Pancasila merupakan dasar negara yang menyatukan perbedaan-perbedaan diantara banyaknya pendapat. Jika kita dapat kembali berpedoman terhadap oancasila makan akan sangat mengurangi perpecahan dalam negeri ini. Pancasilalah yang meembuat pemikiran kita sama. Bersama-sama memahami apa yang terkandung dalam pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa. Menurut Yasni, pancasila merupakan suatu falsafah tentang sistim filsafat kemanusiaanyang secara filosofis menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam, yang satu sama lain saling berkaitan dan ditata serta dirumuskan dalam lima sila (Yasni:163).
Jika kembali terhadap pengertian apa sebenarnya pancasila itu, maka tidak akan lagi ada perpecahan antara umat beragama karena seharusnya masing-masing individu menyadari hubungannya denga Tuhannya masing-masing dan juga jika mereka benar-benar meyakini agama mereka, mereka tidak akan menghancurkan satu sama lain, apalagi tiap agama tidak mungkin mengajarkan kekerasan terhadap sesamanya. Lalu yang berikutnya pancasila menggambarkan hubungan manusia dengan manusia. Jika kita mengikuti pedoman ini, maka tidak akan ada kekerasan antar suku seperti yang terjadi antara suku madura dan suku dayak. Jika mereka kembali melihat nilai-nilai pancasila, mereka akan menyadari bahwa yang mereka lakukan adalah sikap yang sangat jauh dari pancasila.
Awalnya di era orde baru pemerintah sangat peduli dengan kelompok-kelompok yang kontra dengan pancasila, namun pada era reformasi pemerintah sendiri mulai acuh dengan hal ini. Oleh karena itu di era reformasi banyak sekali muncul ideologi mengenai keagamaan dan mereka melikiki ruang gerak yang cukup luas karena pemerintah sendiri tidak membatasinya. Inilah salah satu penyebab mengapa banyak orang yang tidak sudi lagi menjadikan pancasila sebagai dasar negaranya.
Kalau kita telusuri oancasila memang memiliki makna yang sangat dalam apalagi jika kita mampu menerapkannya sesuai dengan pahlawan-pahlawan saat tahun 1945. Namun faktanya semua itu hanya omong kosong belaka dan non sense. Karena pada kenyataannya seluruh rakyat,pemerintah banyak yang tidak berjalan diatas dasar negara yaitu pancasila. Dan apabila kita memperhatikan hal tersebut lebih dalam maka kita akan menemukan banyak sekali keanehan-keanehan yang terjadi antara pasal 1-5 dalam masa kini.
Ketuhanan Yang Maha Esa, memang benar bangsa ini merupakan bangsa yang beragama. Namun tidak dapat memahami agama itu sendiri. Masih banyak yang mereka merasa bahwa agama mereka yang paling benar lalu menyalahkan agama yang lain, dan menganggap bahwa tuhannya paling benar. Hal ini menyebabkan perpecahan antara kelompok beragama. Seharusnya tiap-tiap individu mampu berpikir bahwa mereka harus mampu menghargai kepercayaan orang lain. Apalagi sudah jelas di negara ini ada beberapa agama yang memang sudah diakui. Dari segi masing-masing agamapun sudah jelas bahwa kekerasan itu dilarang keras. Hal seperti ini hanya dapat dipecahkan melalui pemikiran tiap-tiap individu. Mereka harus menyadari bahwa bukan hanya mereka yang mau dihargai agamanya.
Kemanusiaan yang adil dan beradab, ini adalah 2 kata yang sangat jauh dari realita sekarang, adil dan beradab. Dimana ada keadilan dinegeri ini? Masih ada banyak sekali pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia, itu membuktikan negara ini belum bisa adil. Dan beradab? Masih banyak kekerasan fisik yang terjadi, apakah itu mencerminkan sikap beradab? Sama sekali tidak. Masing-masing individu harus mulai mampu menghargai hak-hak orang lain, menjauhkan rasa ego mereka.
Persatuan Indonesia, negara ini seharusnya bisa bersatu dengan sila ke-3 ini. Namun apa yang terjadi? Masih banyak perpecahan-perpecahan di negara ini. Apa masih kurang timor leste yang sudah terpisah dari negara ini? Jika kita tetap mengacuhkan sila ke-3 ini maka bisa jadi papua juga akan lepas dari Indonesia, begitu juga dengan Aceh. Seharusnya kelompok-kelompok yang menyebabkan hal ini terjadi sadar,bahwa pikiran mereka sempit dan jauh dari ideologi.
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, sekarang ini sangat sedikit pemimpin yang benar-benar mau mengerti dan mendengarkan apa keinginan rakyatnya. Kepustusanpun diambil seenaknya jauh dari kata musyawarah yang seharusnya diterapkan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sila terakhir ini sangat tidak relevan dengan keadaan sekarang. Banyak sekali masyarakat miskin yang tinggal di tempat kumuh dan tidak layak huni. Namun, tidak sedikit pula orang kaya yang tinggal dirumah megah dan berlebihan, seperti kata Rhoma Irama “yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin”, apakah itu yang dimaksud dengan keadilan sosial?
Upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan cinta terhadap pancasila antara lain melakukan upacara bendera dengan benar. Harus benar-benar hafal terhadap isi dari pancasila itu. Bukankah memalukan ketua MPR-Taufik Kiemas tidak hafal terhadap pancasila (courtesy youtube)? padahal ia termasuk salah satu wakil rakyat yang seharusnya memberikan contoh bahwa ia dapat mengamalkan pancasila. Tapi ia malah memberikan contoh sebaliknya terhadap rakyat Indonesia. Tidak heran makin lama pancasila makin hilang.
Referensi:
Yasni, Sedarnawati.(2010). Citizenship. Jakarta. Media Aksara
Courtesy youtube: http://www.youtube.com/watch?v=VtliE6qpvoA
Krisis Lima Sila
Posted by
Citizenship
|
Selasa, 01 November 2011
|
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 comments:
Las Vegas casino - JT Hub
Casino hotel - Las Vegas resort. Casino gaming 광명 출장마사지 - Vegas resort hotel. Casino hotel - The 강원도 출장마사지 Casino 과천 출장마사지 is 아산 출장샵 in the resort. Las Vegas casino - The Casino has been 남원 출장샵
Posting Komentar